Desi Andayani (penerjemah)
Sabtu, 11 Januari 2014
Abstrak
ABSTRAK
Efek Bakterisidal telah dikenal di sirih tanaman (Piper betle L.). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efek bakterisidal dan efektivitas
ekstrak daun sirih (Piper betle L.) berdasarkan uji in-vitro untuk
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian
ini telah menggunakan metode difusi yang berpengetahuan sensitivitas
uji Kirby-Bauer dengan lima perlakuan dan tujuh kali ulangan. Lima
perlakuan terdiri dari kontrol yang negatif 10% DMSO, ekstrak daun
sirih adalah 2,5, 5, 10% dan antibiotik sebagai kontrol positif. Kertas cakram steril direndam dalam 10% DMSO dan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 2,5, 5 dan 10% masing-masing. Kertas
disk yang telah direndam akan menguap dalam inkubator sampai disk untuk
kering, kemudian diletakkan pada media yang Mueller Hinton Agar yang
telah diinokulasi Staphylococcus aureus. Pada
oksasilin sametime juga berbohong pada permukaan media Mueller Hinton
Agar, prosedur ini digunakan untuk Escherichia coli Wich sulfonamide
sebagai antibiotik kemudian inkubasi pada suhu 37 ° C selama 24 jam. Hasil
penelitian menunjukkan pada konsentrasi 2,5, 5 dan 10% dari ekstrak
daun sirih dan juga antibiotik dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Berdasarkan
uji jarak ganda Duncan, menunjukkan bahwa hasil tertinggi efek
antibakteri ekstrak daun sirih untuk Staphylococcus aureus adalah
konsentrasi sebesar 10% yang tidak berbeda signifikan dengan konsentrasi
2,5 dan 5%, sedangkan antibiotik oksasilin menunjukkan hasil yang lebih
rendah dari Konsentrasi ketiga ekstrak daun sirih. Hasil
tertinggi Escherichia coli ditunjukkan oleh antibiotik sulfonamida,
comparated dengan konsentrasi ketiga ekstrak daun sirih. Kontrol 10% DMSO tidak berpengaruh terhadap kedua bakteri.
Kata kunci: daun Ekstrak sirih, bakteri Staphylococcus aureus, bakteri Escherichia coli, metode Disk difusi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar